Ditulis Oleh :Elvira Suryani, Pada Tanggal : 13 - 07 - 2012 | 20:23:35
Siapa
yang tidak kenal dengan Khalid Bin Walid, yang mendapat julukan dari
Rasulullah si Pedang Allah yang terhunus. Duplikasi Umar Bin Khatab
yang ke dua. Kegagahan, keberaniannya membuat siapapun segan, baik teman
ataupun lawan. Khalid Bin Walid telah terjun dalam puluhan peperangan.
Para sejarawanpun mencatat, Khalid bin Walid tidak pernah kalah dalam
perperangan apapun baik masa Jahiliyah maupun setelah masuk Islam.
Rasulullah
saw sangat bergembira dengan hijrahnya Khalid bin Walid. Dengan
kemampuan yang dimiliki Khalid bin Walid, Dakwah Islam semakin kuat.
Apalagi Khalid adalah tokoh terpandang. Maka, Rasulullah berharap dengan
hijrahnya Khalid bin Walid akan memberikan dampak, banyaknya kaum
Quraisy memeluk agama Islam. Dalam berbagai kesempatan perperangan
Islam, ia selalu diangkat menjadi komandan perang. Kesempatan itu selalu
memperoleh hasil gemilang atas segala upaya jihadnya.
Pada
masa pemerintahan Abu Bakar, Khalid diamanahkan untuk memperluas
kekuasaan Islam. Keberanian Khalid membuat pasukan Romawi dan Persia
kalangkabut. Ia berhasil menguasai Suriah dan Palestina dalam perang
Yamamah dan Yarmuk. Melintasi negeri Iraq menuju syam. Berperang
selama lima hari lima malam, sampai membuahkan hasil yang cukup
mencengangkan, mengingat pasukan musuh yang tidak sepadan dengan jumlah
kaum muslimin yang sedikit saat itu.
Dia
berkata tentang dirinya: “ Sungguh dengan tanganku ini telah terpotong
Sembilan pedang pada saat perperangan mu’tah, sehingga tidak tertinggal
ditanganku kecuali sebuah pedang yang berasal dari Yaman (Shahihul
Bukhari:3/146. No. 4265).
Sipedang
Allah yang terhunus ini, masih memiliki kekerabatan dengan Umar bin
Khatab. Kejayaannya tersebar luas. Kaum muslimin sangat
mengagung-agungkan beliau. Puncak kegemilangan Khalid bin Walid,
terhenti pada era Umar bin Khattab. Ia diberhentikan sebagai pangliman
perang. Berita tersebut diperoleh Khalid pada saat sedang memimpin
perang. Umar bin Khattab melakukan hal itu agar Khalid tidak terlalu
didewakan oleh kaum Muslimin dengan kesuksesan-kesuksesan yang
diperolehnya.
Kesatria
berbadan kekar,perpundak lebar, bertubuh kuat, dan layak disebut
sebagai sosok yang menyerupai Umar bin Khattab ini adalah anak dari
saudari Ummul mukminin Maimunnah binti Al-Harist ra, memiliki berbagai
macam keahlian. Ahli pedang, ahli siasat perang, lihai dalam berkuda,
dan punya kharisma ditengah prajuritnya. Semua itu tidak membuatnya
tinggi hati. Sifat lapang dada dan rendah hati selalu dipeliharanya
dengan penuh keikhlasan kepada Allah swt. Meski berada dalam puncak
popularitas.
Pencopotan
dirinya tanpa sebab dan kesalahan oleh Umar bin Khattab ra tak membuat
Khalid kecewa. Dengan jiwa kesatria, ia tak memandang peralihan
tersebut sebagai penurunan kualitas semangat dakwahnya di Jalan Allah.
Namun, Khalid memandang apapun posisi yang dia lakoni yang terpenting
adalah memiliki manfaat untuk umat. Baik berada di garda terdepan
ataupun dibelakang. Entah itu menjadi pemimpin ataupun prajurit. Bahkan
ia pernah berkata kepada penggantinya Abu Ubaidah bin Jurrah; “ saya
berjuang untuk Islam, bukan karena Umar!”.
sumber: http://wasathon.com/bincang_tokoh/read/khalid_bin_walid_si_pedang_allah_yang_rendah_hati/
0 komentar:
Posting Komentar