Kamis, 17 Januari 2013

Topeng Modern Manusia Primitif

Oleh: Bowo Hafiedz Soffan

Sebuah kehormatan bagi kita terlahir sebagai manusia, mahluk Allah yang paling seksi. Eh maaf, maksudnya mahluk Allah yang paling sempurna, begitulah setidaknya kita sering mendengar kata-kata yang mendeskripsikan betapa mulianya kita dengan akal dan nafsu yang kita miliki. Namun seringkali kita dapati diri kita lebih rendah daripada hewan yang tak berakal, kadang pula dapat lebih mulia dari malaikat yang tak memiliki nafsu, yang mana kategori kedua kini telah mulai langka.

Banyak peristiwa yang membuktikan betapa kita masih sering menggunakan otak primitive kita daripada akal yang merupakan fitrah kita. Di TV kita sering mendengar bayi tak berdosa dibuang oleh orangtuanya, anak membunuh ayah, suami membunuh istri ataupun sebaliknya, orang bunuh diri, dan banyak hal rendah lainnya. Padahal harimau yang ganas dan tak berakal pun tidak akan membunuh anaknya sendiri. Apakah mereka yang melakukan hal itu adalah orang-orang bodoh dan tak berilmu? Tidak! Bahkan mereka banyak dari kalangan orang yang berpendidikan. Lalu apakah pendidikan di Negara kita ini belum cukup memadai? Hingga kata ‘menipu, mencontek, berbohong, dan korupsi’ sudah menjadi budaya. 

Ada gerakan positif mengenai wacana penambahan jam pelajaran agama di sekolah untuk mendidik rohani anak agar dapat mengedepankan perasaan saat akal tak terkendali, namun belum ada pergerakan yang nyata. Jika toh ada, pelajaran keagamaan menjadi hal yang kuarng diminati siswa. Mungkin banyak yang takut jika terlalu banyak belajar agama nantinya akan menjadi terrorist. Seperti beberapa oknum yang mengatasnamakan agama dalam menjalankan aksi yang bisa dibilang keji.

 Ternyata perkembangan zaman belum seimbang dengan perkembangan manusianya. Dasi yang melingkar di leher belum dapat menjamin otak yang berpendidikan. Sebuah ironi bagi sebuah Negara berkembang. So ,sepatutnya kiat muali melepas topeng kita dan memperbaiki diri luar-dalam. Ada yang mengatakan “yang penting kan dalamnya(hatinya), karna Allah menilai hati kita”. Namun yang perlu diketahui bahwa kita hanyalah manusia yang tidak dapat melihat apa yang ada pada hati seseorang, tidak seperti Allah. Kita perlu bukti nyata luar-dalam dalam mengukur kebaikan seseorang. Sudah begitu banyak topeng modern yang menutupi wajah-wajah primitif di sekitar kita. Bahkan mungkin wajah yang setiap hari kita temui di dalam cermin kamar kita adalah salah satu diantaranya.

1 komentar:

  1. saya kira semua orang bertopeng,,,

    ####koment tidak nyambung.. ya sudahlah :D :D

    BalasHapus